Wakil Menteri Israel Mundur, Tuntut Bandara Baru di Nevatim
Moog Cohen, Wakil Menteri dalam kabinet Israel, resmi mengundurkan diri dari jabatannya dan kembali duduk sebagai anggota Knesset demi mendorong pemungutan suara atas rancangan undang-undang pembangunan bandara pengganti di kawasan Nevatim. Dalam pernyataan resminya, Cohen menegaskan bahwa pengunduran dirinya adalah bentuk penolakan terhadap keputusan kalangan profesional pemerintah yang justru mendorong pembangunan bandara di Lembah Yizreel, berseberangan dengan kehendak Perdana Menteri dan rakyat wilayah selatan Israel.
Cohen menyebut pembangunan bandara di kawasan selatan, khususnya Nevatim, adalah langkah strategis untuk mengembangkan wilayah tersebut, sekaligus menciptakan puluhan ribu lapangan kerja bagi generasi mendatang. Ia menegaskan tekadnya untuk memperjuangkan kebijakan ini di parlemen, serta mengingatkan bahwa setiap anggota parlemen yang tidak mendukung rencana ini harus mempertanggungjawabkan sikapnya kepada rakyat.
Langkah Cohen juga disertai kecaman keras terhadap apa yang ia sebut sebagai keberadaan "pemerintahan bayangan" yang selama ini, menurutnya, mengendalikan kebijakan negara dari balik layar tanpa mandat rakyat. Ia menegaskan bahwa penguasa sejati bangsa seharusnya adalah pejabat terpilih yang bertanggung jawab kepada publik, bukan aktor-aktor tak terlihat yang bekerja di balik meja. Pernyataan ini menambah panas suhu politik di dalam negeri Israel, di tengah meningkatnya tekanan publik atas berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan masyarakat kecil.
Perseteruan terkait lokasi bandara baru telah lama menjadi perdebatan panas di Israel. Sebagian kalangan profesional menilai Lembah Yizreel lebih ideal untuk pembangunan bandara baru, sementara Cohen dan pendukungnya menegaskan bahwa pengembangan selatan adalah prioritas demi pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Konflik kepentingan ini juga membuka perdebatan luas mengenai siapa sesungguhnya yang mengendalikan kebijakan strategis negara. Cohen menuding bahwa kelompok profesional teknokratik dan lobi tertentu telah mengambil alih kendali di balik layar, mengorbankan aspirasi rakyat dan visi pembangunan jangka panjang yang inklusif.
Di sisi lain, pihak pemerintah belum merespons secara terbuka tuduhan Cohen. Namun sejumlah analis menyebut pengunduran dirinya sebagai manuver politik berani yang dapat mengguncang stabilitas internal koalisi pemerintah.
Langkah Cohen diprediksi akan memaksa parlemen Israel untuk segera mengagendakan pembahasan rancangan undang-undang pembangunan bandara Nevatim, sementara konflik internal pemerintahan Netanyahu diperkirakan semakin tajam seiring perpecahan pandangan antar kubu di tubuh pemerintahan sendiri.
Bagi Cohen, bandara Nevatim bukan hanya soal infrastruktur, tetapi simbol kedaulatan rakyat dalam menentukan arah pembangunan nasional. Kini publik Israel menunggu babak baru pertarungan politik ini, sekaligus menanti apakah parlemen akan mendengarkan suara Cohen atau memilih langkah kompromi lain untuk menghindari krisis politik lebih besar.
